Mengenal Lebih Dekat Penyebab Penyakit Dispepsia yang Mengganggu Tubuh

Dispepsia, atau yang lebih dikenal dengan istilah sakit maag, adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Gejala dispepsia meliputi nyeri perut, kembung, mual, muntah, dan rasa cepat kenyang setelah makan. Meskipun sering dianggap sebagai penyakit ringan, dispepsia yang berulang atau berkepanjangan tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih mendasar pada penyakit tubuh. Memahami berbagai penyakit lambung yang dapat memicu dispepsia sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat.

Salah satu penyebab utama dispepsia adalah faktor gaya hidup dan kebiasaan makan yang tidak sehat. Konsumsi makanan pedas, asam, berlemak tinggi, atau mengandung kafein dan alkohol secara berlebihan dapat mengiritasi lapisan lambung dan memicu timbulnya gejala dispepsia. Makan terlalu cepat atau dalam porsi besar juga dapat memberikan tekanan berlebih pada lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Selain itu, stres dan kecemasan juga memiliki peran yang signifikan dalam memicu dispepsia. Kondisi psikologis ini dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung, yang berkontribusi pada gejala penyakit tubuh berupa dispepsia.

Namun, dispepsia juga bisa menjadi gejala dari penyakit tubuh yang lebih serius pada saluran pencernaan. Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan dispepsia antara lain adalah tukak lambung atau duodenum (luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari), infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), gastritis (peradangan pada lapisan lambung), penyakit asam lambung (GERD), hingga gangguan pada empedu atau pankreas. Dalam kasus yang lebih jarang, dispepsia juga bisa menjadi gejala awal dari kanker lambung. Oleh karena itu, penting untuk tidak menganggap remeh gejala dispepsia yang sering berulang atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan seperti penurunan berat badan tanpa sebab, sulit menelan, atau muntah darah.

Menurut Dr. Budi Santoso, seorang dokter spesialis penyakit dalam di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat pada Jumat, 18 April 2025, penting untuk mencari tahu penyebab pasti dispepsia agar penanganannya tepat sasaran. “Dispepsia bukanlah penyakit tubuh tunggal, melainkan sekumpulan gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Jika gejala dispepsia sering muncul atau memberat, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti endoskopi atau tes H. pylori, guna mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang sesuai,” jelasnya. Dengan memahami berbagai penyakit tubuh yang dapat memicu dispepsia, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan serta pengobatan yang tepat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.