Di Balik Usia 40: Mengapa Peningkatan Risiko Kolesterol Sangat Signifikan di Dekade Ini

Banyak orang menjalani hidup dengan kadar kolesterol normal hingga mereka menginjak usia 40-an. Dekade ini sering disebut sebagai titik balik kesehatan, di mana Peningkatan Risiko Kolesterol (terutama Low-Density Lipoprotein atau LDL) menjadi sangat signifikan dan membutuhkan kewaspadaan ekstra. Fenomena ini bukan semata-mata karena gaya hidup yang memburuk secara tiba-tiba, melainkan kombinasi dari perubahan fisiologis alami yang berkaitan dengan usia dan efek kumulatif dari kebiasaan bertahun-tahun. Memahami mengapa terjadi Peningkatan Risiko Kolesterol pada usia ini adalah kunci untuk melakukan intervensi dini dan mencegah penyakit kardiovaskular.

Faktor utama yang memicu Peningkatan Risiko Kolesterol adalah perubahan hormonal dan perlambatan metabolisme. Pada wanita, kadar kolesterol LDL cenderung meningkat tajam setelah menopause (yang sering dimulai di usia 45 hingga 55 tahun) karena penurunan drastis hormon estrogen. Estrogen diketahui memiliki efek protektif, membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menjaga kolesterol jahat (LDL) tetap rendah. Ketika kadar estrogen menurun, perlindungan alami ini hilang. Pada pria, meskipun tidak ada transisi mendadak seperti menopause, produksi testosteron yang menurun juga dikaitkan dengan perubahan yang kurang menguntungkan pada profil lipid.

Faktor kedua adalah penurunan laju metabolisme basal (Basal Metabolic Rate – BMR). Seiring bertambahnya usia, tubuh mulai kehilangan massa otot dan menggantinya dengan jaringan lemak, yang membakar lebih sedikit kalori. Perlambatan metabolisme ini berarti kalori yang dulunya dapat dibakar kini lebih mudah disimpan sebagai lemak dan trigliserida. Akibatnya, akumulasi lemak di hati lebih mudah terjadi, yang berkontribusi pada produksi kolesterol berlebihan. Ahli Gizi Senior, Ibu Dian Lestari, S.Gz., merekomendasikan orang berusia di atas 40 tahun untuk mengurangi asupan kalori harian sebesar 150 hingga 200 kkal dibandingkan saat mereka berusia 20-an.

Intervensi dini di dekade ini sangat penting. Perhimpunan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (PERKI) menyarankan setiap individu berusia di atas 40 tahun untuk melakukan pemeriksaan profil lipid lengkap (Kolesterol Total, LDL, HDL, Trigliserida) minimal setahun sekali. Jika ditemukan Peningkatan Risiko Kolesterol, intervensi harus segera dilakukan. Pusat Pelayanan Kesehatan Primer di wilayah tertentu menetapkan hari Rabu sebagai hari skrining kesehatan khusus untuk warga berusia di atas 40 tahun, menyoroti urgensi deteksi dini di masa krusial ini sebelum risiko berkembang menjadi penyakit jantung koroner atau stroke.