Jangan Anggap Remeh! Ini 5 Penyebab Sariawan di Mulut dan Cara Mencegahnya

Sariawan, atau stomatitis aftosa, adalah luka kecil dan dangkal yang sering muncul di dalam mulut, seperti di lidah, gusi, bibir bagian dalam, atau pipi bagian dalam. Meskipun umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, rasa perih dan tidak nyaman yang ditimbulkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan dan berbicara. Memahami berbagai penyebab sariawan dapat membantu kita mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Berikut adalah 5 penyebab sariawan utama dan cara pencegahannya:

1. Trauma atau Cedera Lokal: Ini adalah salah satu penyebab sariawan yang paling umum. Cedera kecil pada jaringan lunak mulut akibat tergigit lidah atau pipi, menyikat gigi terlalu keras, penggunaan kawat gigi yang tidak pas, atau iritasi dari gigi palsu yang kurang nyaman dapat memicu timbulnya sariawan.

  • Pencegahan: Sikat gigi dengan lembut menggunakan sikat berbulu halus, hindari makanan yang terlalu keras atau tajam, periksakan dan sesuaikan kawat gigi atau gigi palsu yang terasa tidak nyaman ke dokter gigi. Berhati-hatilah saat mengunyah makanan.

2. Kekurangan Nutrisi: Defisiensi beberapa jenis vitamin dan mineral tertentu dapat menjadi penyebab sariawan berulang. Kekurangan vitamin B12, zat besi, asam folat, dan zinc sering dikaitkan dengan peningkatan risiko munculnya sariawan.

  • Pencegahan: Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral tersebut, seperti daging merah, hati, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah suplemen nutrisi diperlukan.

3. Stres dan Kurang Tidur: Kondisi psikologis seperti stres dan kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya dapat menjadi penyebab sariawan lebih mudah muncul. Sistem imun yang terganggu kurang efektif dalam melawan peradangan di mulut.

  • Pencegahan: Kelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang menyenangkan. Pastikan tidur yang cukup setiap malam (7-9 jam untuk orang dewasa) untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal.

4. Sensitivitas Terhadap Makanan atau Bahan Tertentu: Beberapa orang mungkin sensitif terhadap makanan atau bahan tertentu yang dapat memicu timbulnya sariawan. Contohnya adalah makanan asam atau pedas, cokelat, kopi, kacang-kacangan, atau bahan kimia dalam pasta gigi atau obat kumur seperti sodium lauryl sulfate (SLS).

  • Pencegahan: Perhatikan makanan atau produk yang Anda konsumsi dan catat jika ada korelasi dengan munculnya sariawan. Hindari atau batasi konsumsi makanan atau penggunaan produk yang Anda curigai sebagai pemicu. Pilih pasta gigi dan obat kumur yang tidak mengandung SLS jika Anda sensitif terhadap bahan tersebut.

5. Kondisi Kesehatan Tertentu: Pada beberapa kasus, sariawan yang sering muncul atau sulit sembuh dapat menjadi gejala dari kondisi kesehatan yang lebih mendasar, seperti penyakit autoimun (misalnya penyakit Crohn atau penyakit Behcet), infeksi virus (misalnya herpes simplex), atau bahkan HIV/AIDS.

  • Pencegahan: Jika Anda mengalami sariawan yang sering kambuh, berjumlah banyak, berukuran besar, atau tidak kunjung sembuh dalam beberapa minggu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Informasi Penting Terkait Sariawan:

  • Nama Lain: Stomatitis aftosa.
  • Lokasi Umum: Lidah, gusi, bibir bagian dalam, pipi bagian dalam.
  • Durasi Penyembuhan: Biasanya 1-2 minggu.
  • Kapan Harus ke Dokter: Sering kambuh, jumlah banyak, ukuran besar, tidak kunjung sembuh.

Dengan memahami berbagai penyebab sariawan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, kita dapat mengurangi risiko munculnya luka yang mengganggu ini dan menjaga kesehatan mulut secara optimal. Jika sariawan terus berulang atau menimbulkan kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.